Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BATC 2020: Sekjen PP PBSI Akui Indonesia Masih di Bawah Jepang

Jumat, 14 Februari 2020 – 19:32 WIB
BATC 2020: Sekjen PP PBSI Akui Indonesia Masih di Bawah Jepang - JPNN.COM
Ruselli Hartawan. Foto: Badminton Indonesia

jpnn.com, MANILA - Chef de Mission tim Indonesia di Badminton Asia Team Championships atau BATC 2020, Achmad Budiharto prihatin dengan kekalahan tim putri dari Jepang di perempat final.

Gregoria Mariska Tunjung cs dikalahkan tim Negeri Sakura dengan skor 0-3. Tampil sebagai ujung tombak, Gregoria belum berhasil mengatasi perlawanan Akane Yamaguchi. Bertarung sengit dalam dua pertemuan terakhir di Indonesia Masters 2020 dan Thailand Masters 2020, kali ini Gregoria takluk dengan skor 9-21, 15-21.

Sektor ganda putri yang menjadi andalan, juga masih belum bisa mengatasi perlawanan wakil Negeri Matahari Terbit. Greysia Polii/Apriyani Rahayu dikalahkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 19-21, 15-21.

Ruselli Hartawan yang tercatat belum pernah menang dari Sayaka Takahashi dalam tiga pertemuan terakhir, masih belum bisa memetik kemenangan. Ruselli ditundukkan Takahashi dengan skor 13-21, 14-21.

"Kami prihatin dengan kekalahan ini, tetapi memang secara peringkat dan kelas, kami masih di bawah Jepang. Namun, kami juga menghargai perjuangan para atlet kami yang sudah berjuang mati-matian. Kami harus terima ini, mudah-mudahan ini menjadi bekal untuk mereka, berlatih lebih keras lagi, ke depan supaya bisa tampil lebih baik," kata Achmad Budiharto seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

Budiharto juga menegaskan bahwa tim Indonesia mempertimbangkan berbagai hal dalam kebijakan penurunan pemain selama BATC 2020. Tak cuma hasil di BATC yang berpengaruh pada target ke putaran final Piala Thomas dan Uber 2020, tetapi juga target poin olimpiade yang menjadi prioritas utama.

"Kami ke sini kan ada dua misi, yang pertama kami mau membawa tim untuk lolos ke putaran final Piala Thomas dan Uber 2020. Kedua, kami ingin memberikan kesempatan untuk dapat tambahan poin dan mematangkan persiapan mereka ke olimpiade. Jadi memang ada beberapa pertimbangan dalam penurunan pemain," lanjut Budiharto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PP PBSI.

"Kami masih menunggu hasil dari Badmiton Asia Confederation (BAC) apakah kami lolos ke putaran final (Uber Cup). Hasil perhitungan ranking lengkapnya bisa dilihat setelah BATC selesai," tutur Budiharto. (bi/jpnn)

PBSI masih menunggu perhitungan ranking akhir negara yang berhak lolos ke Piala Uber 2020.

Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close