Batik Air Sterilisasi Airbus Usai Misi Kemanusiaan dari Wuhan ke Batam
jpnn.com, JAKARTA - Pesawat Batik Air (Lion Air Group) bernomor penerbangan ID-8619 dari Bandar Udara International Tianhe Wuhan, di Distrik Huangphi, 26 kilometer utara pusat Kota Wuhan, Hubei Tiongkok, telah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia, Minggu (2/2), pukul 08.30 WIB.
"Batik Air IID-8619 menggunakan Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY berangkat pada 04.30 waktu setempat, sudah mendarat normal di Batam pukul 08.30 WIB," kata Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, Minggu (2/2) malam.
Airbus 330-300CEO (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi) registrasi PK-LDY Batik Air tetap mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan penerbangan (safety first).
Pesawat ini menerbangkan 19 awak pesawat dan 270 warga negara Indonesia.
Batik Air dalam hal ini bertujuan mendukung program kemanusiaan dan negara. "Oleh karena itu, Batik Air menyampaikan terima kasih atas penunjukan dan kepercayaan pemerintah yang telah diberikan kepada Batik Air guna mewujudkan misi tersebut," ungkap Danang.
Batik Air mengucapkan terima kasih tak terhingga serta menempatkan apresiasi tinggi atas kesiapan serta profesional dalam bekerja dari awak pesawat, petugas layanan darat (ground handling), termasuk dukungan penuh pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, mitra dan berbagai pihak yang terlibat, sehingga operasional penerbangan bernomor ID-8619 “misi kemanusiaan” berjalan lancar.
Pelaksanaan penerbangan berpedoman kepada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dalam memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya
Dalam tindakan pencegahan virus dimaksud pada operasional penerbangan, Batik Air menerapkan rekomendasi dengan menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD), sarung tangan (hand gloves) dan cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi serta preventif.
Semua awak pesawat yang bertugas dalam misi kemanusiaan mengikuti protokol kesehatan termasuk karantina sebagaimana yang sudah ditentukan dalam tindakan atau penanganan virus corona.
"Berdasarkan SOP, selanjutnya pesawat Airbus 330-300CEO akan menjalani pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari," paparnya. (boy/jpnn)