Bawa Jateng Jadi Lumbung Beras Nasional, Ganjar: Petani Kita Hebat
jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), telah melakukan swasembada beras untuk memenuhi kebutuhan beras.
Produksi padi Jateng mencapai 9,2 juta ton padi atau setara 5,4 juta ton beras. Surplus padi Jateng pun sebanyak 1,2 juta ton.
Keberhasilan swasembada beras itu juga membuat Jateng menjadi lumbung beras terbesar nasional, dengan memiliki lumbung beras terbesar di Kabupaten Sragen yang memiliki luas panen sebanyak 131,9 ribu hektare dan 805,8 ribu ton produksi gabah kering giling (GKG).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan, daerahnya memang kerap disebut sebagai lumbung padi nasional, lantaran kondisi geografisnya yang bagus dan juga program-program, serta komitmen peningkatan produktivitas petani yang dilakukan.
"Alhamdulillah petani kita hebat, teman-teman pendamping juga hebat, maka sampai hari ini Jawa Tengah selalu berada pada kondisi yang di atas rata-rata kebutuhannya, sehingga surplus terus," kata Ganjar, ditemui di Gedung Dikjur, Kota Semarang pada Sabtu (14/1).
Adapun sentra penghasil beras Jateng tersebar di beberapa wilayah, antara lain Sragen, Grobogan, Cilacap, Demak, Pati, Blora, Brebes, Pemalang dan Wonogiri.
Hasil beras Jateng pun telah disuplai secara nasional, seperti ke DKI Jakarta, Maluku, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Wonogiri mampu menghasilkan beras organik yang telah diekspor ke luar negeri yaitu Amerika Serikat, Perancis, Italia, Singapura, dan Malaysia.