Bawa Sembilan Waria, Kapal Tenggelam, Dua Tewas
Menurut salah seorang korban Sutono, 21, alias Fano, kepergiannya ke Pulau Penyawakan dengan menyewa perahu itu untuk refreshing. Namun, keadaan gelombang saat itu tingginya mencapai sekitar tiga meter. ”Kami rombongan mau refreshing, tapi dalam perjalanan datang ombak besar,” tutut Sutono.
Sementara, tokoh nelayan M. Rasmani yang pernah menjadi nahkoda mengaku sangat paham benar dengan keadaan Pulau Penyawakan. Dia menuturkan, dari pelabuhan Indramayu menuju Pulau Rakit bisa makan waktu sekitar empat jam.
Umumnya, masyarakat yang menuju ke Pulau Rakit ingin ziarah. Sebab, di sana ada sebuah candi yang diberi nama Candi Kiam. ”Sebagai nelayan, kami mengimbau kepada nelayan apabila menemui peristiwa kecelakaan di tengah laut, untuk memberikan upaya pertolongan. Seperti yang dilakukan KM Bangkit Bahari,” tutur Rasmani. (din/fat)