Bayar Tunai jadi Penyebab Macet di Tol
Untuk mengurai kemacetan di Bandar, pihaknya menggratiskan tarif tol selama setengah jam. Hal itu efektif mengurangi kemacetan sepanjang 2 kilometer yang terjadi di GT Bandar. Namun, kendaraan yang lewat Bandar kembali tersendat di GT Warugunung.
Menurut Anggoro, keputusan membuka tol fungsional Wilangan-Kertosono datang dari pihak kepolisian. Hal tersebut dilakukan untuk mengurai kemacetan di ruas tol Wilangan hingga Bandar.
"Terpaksa dilakukan untuk kelancaran arus juga. Kalau nggak, semua lewat sana dan kendaraan menumpuk," imbuh Anggoro.
Hal itu dibenarkan Wadirlantas Polda Jatim AKBP Muhammad Aldian. Menurut dia, tol fungsional Wilangan-Kertosono dibuka dua arah sejak Minggu (17/6). Tujuannya, mengurangi kemacetan di simpang Mengkreng, Kediri. Pihaknya juga sudah mengetahui kemacetan yang ditimbulkan di GT Warugunung akibat pembukaan tersebut. "Karena pembayaran manual itu yang buat ekornya panjang," ujar Aldian.
Pembayaran secara tunai tersebut dinilai tidak cukup efektif. Selain menimbulkan kemacetan panjang, banyaknya pengendara yang bertanya kepada petugas turut membuat antrean lebih lama.
"Banyak yang mengira GTO rusak atau ngeyel tadi sudah nge-tap, tapi sudah kami jelaskan secara baik," terang Erfan.
Salah satu dampak pembayaran tunai tersebut adalah pengelola tidak mengetahui pasti jumlah kendaraan yang melintas.
Sebab, tidak semua gardu terpasang mesin counter. Terutama gardu contraflow. "Untuk tahu jumlahnya (kendaraan, Red), kita hitung dari pendapatan saja," imbuhnya.