Bayern Berambisi Patahkan Rekor Menang
jpnn.com - MUNCHEN – Negara bagian Bavaria memanas. Pemicunya tak lain adalah derby Bavaria antara Bayern Munchen versus FC Nurnberg yang bakal dihelat di Stadion Allianz Arena, Sabtu malam WIB. Munchen membidik kemenangan untuk mematahkan rekor lama klub yang tidak terkalahkan selama 27 laga. Demi mewujudkan itu, pelatih Pep Guardiola siap menurunkan seluruh pemain terbaiknya.
Mario Mandzukic mencetak satu-satunya gol kemenangan dalam pekan kedua Bundesliga kontra Eintracht Frankfurt akhir pekan lalu. Tiga poin dari Frankfurt membuat Munchen tak terkalahkan dalam 27 laga kompetitif sejak musim lalu. Catatan itu sama dengan rekor klub dan akan terlampaui jika berhasil menundukkan FC Nurnberg nanti malam.
Striker Munchen Thomas Muller mengungkapkan, ia dan rekan-rekannya sadar atas rekor yang bisa mereka lalui jika sukses memenangkan derby Bavaria. Meski demikian, Muller menegaskan bahwa fokus pemain saat ini bukan untuk mematahkan rekor, namun untuk meraih poin penuh.
“Jelas, kami sadar atas rekor itu. Tapi prioritas utama kami adalah tiga poin. Nurnberg adalah tim yang kuat saat bertarung di udara. Mereka punya determinasi tinggi jadi kami harus meredam itu. Memang, kami lebih superior secara teknik dan taktik. Tapi kami harus membuktikan lebih dulu di lapangan,” kata Muller dalam laman resmi klub.
Ini adalah derby Bavaria edisi ke-187 bagi kedua tim. Bagi Pep Guardiola, derby ini merupakan debutnya sejak menangani tim. Setiap derby Bavaria selalu dibanjiri suporter. Gengsi kedua tim juga dipertaruhkan. Karenanya, sebagai pelatih baru, Guardiola tak boleh meninggalkan catatan buruk dalam derby Bavaria pertamannya.
Guardiola menyadari itu. Pemain-pemain terbaik pun ia persiapkan. Franck Ribbery yang menderita cedera ankle dalam laga kontra Frankfurt, diperkirakan sudah pulih dan akan diturunkan sejak menit pertama. Bersama Ribbery ada juga Javi Martinez yang sempat absen cukup lama karena cedera.
Pelatih Nurnberg Michael Wiesinger tak bisa memungkiri superioritas Munchen atas timnya. Namun, Wiesinger tak menyerah begitu saja. “Mereka (Munchen) mungkin tim terbaik di dunia saat ini. Kami tak boleh memberikan ruang kepada mereka. Dan terkadang, tim yang lebih lemah sanggup mengalahkan tim hebat. Kami akan Munich, tidak untuk bersenang-senang,” tegas Wiesinger. (ish)