Bayi 6 Bulan Jadi Korban Serangan Brutal Israel di Gaza
jpnn.com, GAZA - Sorotan dunia yang terarah kepadanya tak membuat Israel menahan diri. Mereka cuek saja membombardir Jalur Gaza. Akibatnya, Sabtu (9/12) dua anggota Hamas kehilangan nyawa. Sekitar 25 orang lainnya mengalami luka-luka.
Salah seorang korban luka adalah bayi yang masih berusia 6 bulan. Dua penduduk Gaza itu menambah daftar korban tewas dalam perlawanan menolak pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sehari sebelumnya, dua penduduk Gaza juga tewas lantaran tertembus peluru pasukan Israel (IDF) saat melakukan aksi protes.
”Dua jenazah anggota Hamas itu berhasil dievakuasi dari tempat Brigade Al Qassam di selatan Kota Gaza saat fajar,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Dr Ashraf Al Qidra seperti dilansir Al Jazeera. Dua korban tersebut adalah Mahmoud Al Atal, 28 dan Muhammad Safadi, 30.
Menurut Israel, serangan yang terjadi sejak Jumat malam (8/12) hingga kemarin itu merupakan respons serangan roket yang lebih dahulu diluncurkan dari Jalur Gaza. Setidaknya tiga roket dilontarkan.
Roket pertama berhasil dihalau dengan sistem pertahanan misil milik negara Yahudi itu. Serangan kedua tidak sampai di tanah Israel, sedangkan yang ketiga sempat meledak di Kota Sderot. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Belum ada pernyataan resmi apakah Hamas yang melakukan serangan roket itu atau faksi lainnya di Jalur Gaza. Hamas mencuit di akun Twitter-nya bahwa target serangan jet tempur Israel adalah wilayah utara Gaza.
Namun, media-media Israel memberikan pernyataan berbeda. Mereka menyerang lokasi-lokasi penting milik Hamas, termasuk gudang penyimpanan senjata.