Bayi Lahir Caesar Lebih Rentan Komplikasi Kesehatan
Sebuah studi internasional yang melibatkan ibu-ibu Australia dan bayi mereka telah menemukan adanya "hubungan yang signifikan" antara intervensi medis dalam proses melahirkan seperti operasi caesar dan masalah kesehatan masa kanak-kanak.
Sebuah tim peneliti asal Inggris, Irlandia, Amsterdam, New South Wales (NSW) dan Australia Selatan menganalisis hampir setengah juta kelahiran di NSW antara tahun 2000 dan 2008 dari wanita sehat dengan masa kehamilan penuh tanpa komplikasi.
Studi yang diterbitkan pada Senin (26/3/2018) ini di Jurnal Birth, melibatkan analisis dari catatan kesehatan sejak lahir hingga usia lima tahun.
Peneliti Charlene Thornton dari Flinders University mengatakan tingkat dampak kesehatan yang buruk hingga tiga kali lipat lebih tinggi terjadi pada bayi yang lahir melalui intervensi medis daripada mereka yang lahir normal.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa bayi yang mengalami kelahiran dengan bantuan alat – seperti kelahiran dengan instrumen forceps atau ventouse (alat penyedot) -menyusul induksi persalinan, memiliki risiko tertinggi terkena penyakit kuning dan memiliki masalah makan," kata Dr Thornton.
"Kami juga menemukan bahwa bayi yang lahir melalui operasi caesar lebih mungkin menderita kedinginan - semacam hipotermia setelah kelahiran - dan bahwa anak-anak yang lahir melalui operasi cesar darurat tersebut... hingga usia lima tahun, ... memiliki tingkat tertinggi terhadap gangguan metabolisme, sehingga punya tingkat diabetes dan obesitas yang lebih tinggi. "
Dr Thornton mengatakan, secara keseluruhan, bayi yang lahir melalui semua jenis intervensi memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan infeksi saluran pernafasan, gangguan metabolisme dan eksim.
"Mereka adalah temuan yang cukup signifikan dan ini adalah kumpulan data yang sangat rinci yang kami gunakan dan kami menghubungkannya dengan berbagai jenis kumpulan data untuk melihat hasil kesehatan jangka panjang," kata Dr Thornton.
Profesor Hannah Dahlen dari Western Sydney University mengatakan penelitian itu menambah "bukti ilmiah yang sudah banyak yang menunjukkan bahwa anak-anak yang dilahirkan melalui kelahiran vagina spontan, tanpa intervensi medis dan bedah yang biasa digunakan, memiliki masalah kesehatan yang lebih sedikit".