Bayi yang Lahir Tanpa Bidan di Pos Pengungsian
Senin, 08 Juli 2013 – 01:42 WIB
“Sebelum gempa saya sudah masuk Posyandu, siap-siap melahirkan. Tapi itulah dia, gempa. Saya pun dipindahkan ke tempat ini (posko pengungsian, Red) karena Posyandu tak bisa ditempati,” aku Jasmani.
Posko pengungsian yang dimaksud Jasmani tak lain adalah sebuah gubuk kecil. Posko itu memang sengaja dibuat warga untuk Jasmani yang sedang hamil tua. Dindingnya pun tak lengkap, terdiri dari keping seng dan triplek bekas reruntuhan, masih banyak yang berlubang. Sedangkan lantainya hanya karpet berwarna cokelat yang ditutupi kasur tipis. Sebuah ruang bersalin yang sangat tidak layak.
“Bidannya kena kaca. Kakinya luka. Dia tidak bisa menolong saya melahirkan. Untuk ada ibu-ibu dari Takengon itu (rombongan perawat yang hadir karena gempa, Red), kalau tidak tak tahulah saya bagaimana,” kenang Jasmani sembari sesekali melirik bayinya yang masih berumur sehari itu dalam pangkuan. Di sisi mereka berdua, terlihat anak pertama Jasmani tertidur nyenyak.