Bayu Santoso, Mahasiswa ISI Jogja Pemenang Desain Kover Album Terbaru Maroon 5
Sempat Kehabisan Ide dan Konsep Lanjutkan Wajah HarimauTetapi dengan tertawa dirinya membantah hal ini. Dengan bangga dia mengaku merupakan produk asli Jogjakarta. Mimik mukanya pun kembali serius ketika bercerita tentang dunia desain grafis. Berdasarkan pengalamannya, dunia ini merupakan lahan subur. Sayangnya penghargaan atas hasil pikir dan kerja desain grafis masih rendah.
Beberapa karyanya pernah dihargai sangat rendah. Bahkan suatu waktu dia pernah memergoki salah satu desainnya dibajak. Tentunya ini menjadi permasalahan, terlebih dalam menghargai sebuah hak karya cipta.
’’Pernah saat benar-benar butuh uang, saya menjual desain ke sebuah clothing-an dengan harga Rp 100 ribu, ya saking kepepetnya. Tapi ditolak dan diminta mengajukan desain yang lainnya. Desain kepala T-Rex ini diunggah ke Facebook dan laku Rp 1,2 juta dibeli orang dari British Columbia Kanada,’’ kenangnya.
Baginya ini merupakan sebuah dilema dalam dunia desain grafis. Sebab, penghargaan tinggi justru diberikan oleh warga-warga asing. Meski demikian dia tetap optimistis, termasuk dalam melakukan edukasi, terlebih kepada kliennya.
’’Ini bukan tentang materi, tapi bagaimana menghargai sebuah karya desain. Dilemanya industri clothing kadang maunya murah, tapi hasilnya bagus. Tapi kita tetap optimistis bahwa budaya se-perti ini pasti bisa terkikis,’’ katanya.
Untuk mencapai penggarapan seperti ini, Bayo belajar ke almarhum ayahnya, Guritno. Sejak kecil dia dibiasakan untuk angon kambing. Pagi-pagi buta Bayo kecil harus bangun pagi untuk antre ampas tempe di dekat rumahnya, Prambanan.
Ampas tempe ini lalu diolah menjadi makanan untuk kambing. Bahkan dirinya harus ngarit untuk memberi makan kambing-kambingnya. Kebiasaan ini berlangsung hingga dirinya duduk di bangku SMK.
’’Awalnya memang tidak suka dengan cara ini karena repot. Tapi berubah pikiran setelah bapak sakit. Ternyata ajaran bapak ini bermanfaat dalam kehidupan saya. Harus kerja keras, disiplin, dan tidak menyerah dalam hidup,’’ kenangnya.