BBM Naik Terus, Elpiji Langka, Warga Beralih ke Kotoran Sapi
jpnn.com - TANJUNG SELOR – Mahalnya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sulitnya untuk mendapatkan elpiji, membuat masyarakat Desa Selimau Kecamatan Tanjung Selor Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), memanfaatkan kotoran sapi untuk membuat biogas. Sekitar 52 kepala keluarga memanfaatkan kotoran sapi untuk dibuat biogas.
Warga Selimau 1, Sulisono mengaku sudah memanfaatkan kotoran sapi untuk dibuat menjadi biogas itu sejak tahun 2010 lalu. Dirinya mengetahui pembuatan biogas tersebut dari dinas pertanian.
“Kita buat biogas ini sudah dari tahun 2010, dan alatnya dikasih dari dinas pertanian provinsi 37 unit dan 15 unit dari dinas pertambangan, karena inikan program pemerintah,” kata Sulisono kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Rabu (15/4).
Yang membuat biogas tersebut hanya masyarakat yang mempunyai peternakan sapi, dan biogas yang dihasilkan tersbeut tidak untuk diperjualbelikan.
“Biogas ini kita manfaatkan sendiri, karena saat ini elpiji sulit ditemui dan minyak tanah lumayan mahal harganya,” jelasnya.
Kalau produksi tergantung dari kotoran sapinya saja, berapa banyak pun bisa diproduksi, kalau pada saat awal membuat biogas itu yang disiapkan sebanyak 25 gerobak kotoran sapi, dan jika sudah berjalan bisa seadanya saja.
“Kalau 3 sampai 4 gerobak saja itu sudah cukup,” katanya.
Kalau untuk mengukur berapa lama pemakaian dan berapa kekuatannya itu belum pernah dicoba, tetapi jika untuk memasak sehari-hari untuk dua kepala keluarga cukup.