Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BBPOM Pekanbaru Beberkan Hasil Uji Permen Lunak China

Kamis, 22 September 2022 – 15:37 WIB
BBPOM Pekanbaru Beberkan Hasil Uji Permen Lunak China - JPNN.COM
Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef  Dwi Irwan. Foto:Rizki Ganda Marito/JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru merilis hasil uji labor bermerek permen lunak buatan China yang diduga jadi penyebab 18 pelajar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) keracunan.

Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef  Dwi Irwan menjelaskan pihaknya telah melakukan uji terhadap sisa sampel permen lunak yang dimakan oleh 18 pelajar di Inhil.

“Hasil uji, baik yang dilakukan oleh laboratorium BBPOM di Pekanbaru dan pihak importir eksternal dan terakreditasi dengan parameter uji mikrobiologi dan uji kimia berupa cemaran logam berat menunjukkan bahwa produk permen lunak memenuhi syarat,” kata Yosef Kamis (22/9).

Memenuhi syarat maksudnya adalah ketentuan mutu dan keamanan permen lunak tersebut tidak berbahaya.

“Tentunya jika dikonsumsi tidak berlebihan, karena kandungan gula dalam permen juga bisa berdampak pada kesehatan. Seperti kerusakan gigi, obesitas, ataupun penyakit metabolik seperti diabetes,” lanjutnya.

BBPOM hingga saat ini di Pekanbaru belum menerima kembali adanya laporan dari masyarakat terkait terjadinya keracunan akibat menkonsumsi permen lunak tersebut.

“Dalam kasus keracunan pangan, sumber kontaminasi tidak selalu berasumber dari pangan yang dikonsumsi. Namun, dapat juga bersumber dari kurang baiknya penerapan higiene sanitasi anak pada saat mengonsumsi makanan, ataupun lingkungan tempat penjualan pangan tersebut,” ucapnya.

Terakhir Yosef mengimbau agar masyarakat selalu menjadi konsumen yang bijak dan cerdas dengan cara Cek KLIK (cek kemasan, cek label, cek izin edar, cek kadaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi pangan olahan.

BBPOM Pekanbaru merilis hasil uji labor bermerek Permen Lunak buatan China yang diduga jadi penyebab 18 pelajar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) keracunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News