BCA Syariah Garap Uang Elektronik
Direktur BCA Suwignyo Budiman menyatakan, bisnis uang elektronik pada dasarnya memang lebih ditujukan untuk edukasi budaya transaksi nontunai.
Sebab, biaya yang dikeluarkan bank cukup banyak. Mulai biaya cetak, promosi, dan edukasi ke merchant, hingga gaji karyawan.
Padahal, bank tidak mendapatkan fee dari isi ulang maupun transaksi pengguna kartu.
’’Kami punya komitmen yang besar untuk mengembangkan uang elektronik. Ini memang tidak mendatangkan keuntungan. Ini bisnis jangka panjang,’’ tutur Suwignyo.
Jaringan Flazz BCA tersebar di 22 kota di seluruh Indonesia dan didukung lebih dari 80 ribu merchant.
BCA dan BCA Syariah bertumpu pada transportasi publik untuk penetrasi uang elektronik.
Menurut Suwignyo, hampir semua negara maju memanfaatkan sektor transportasi untuk memasarkan uang elektronik.
BCA Syariah pun berharap dapat memanfaatkan kebijakan pemerintah yang mewajibkan penggunaan uang elektronik di seluruh gerbang tol pada Oktober nanti. (rin/c14/noe)