Bea Cukai Genjot Kontribusi UMKM Terhadap Ekspor Nasional Lewat Layanan Asistensi
Dari sisi kepabeanan dan cukai, Bea Cukai telah memberikan fasilitas berupa fasilitas fiskal dan prosedural melalui pemberian fasilitas KITE (kemudahan impor tujuan ekspor).
Bea Cukai juga telah memberikan akses pelatihan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM dengan bekerja sama dengan berbagai pihak.
Hatta menyebutkan bahwa dalam dukung ekspor, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Semarang kembali melakukan asistensi UMKM di Kecamatan Ungaran, pada Rabu (15/2).
Asistensi tersebut diselenggarakan di rumah produksi Kelir Javanese Coffee, yaitu salah satu UMKM yang memproduksi kopi lereng kelir.
Sementara itu, Bea Cukai Tembilahan berikan asistensi pada para pelaku usaha yang berpotensi ekspor di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi, pada Selasa (21/2).
“Strategi yang dilakukan Bea Cukai dalam Klinik Ekspor berupa edukasi mengenai prosedur kepabeanan ekspor, pemahaman literasi mengenai peraturan dan ketentuan terkait ekspor, asistensi sebagai upaya memberi solusi atas kendala-kendala yang dialami, sosialisasi fasilitas kepabeanan dan prosedur, dan koordinasi dengan kementerian atau lembaga dan instansi daerah terkait,” jelas Hatta.
Asistensi melalui kunjungan kerja pada pelaku UMKM juga dilakukan Kanwil Bea Cukai Bali Nusra dan Bea Cukai Labuan Bajo kepada Koperasi Rumah Biru Sejahtera, pada Kamis (16/02).
Koperasi Rumah Biru Sejahtera merupakan UMKM yang memproduksi kepiting bakau dengan memperkerjakan 42 nelayan.