Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Ikan Tuna
jpnn.com, TERNATE - Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha. Seluruh usaha yang digalakkan oleh Bea Cukai Ternate perlahan-lahan menuai hasil yang diinginkan. Hal ini dimulai dari Penandatangan Pakta Parada 2019 akhir Maret lalu, di mana seluruh pihak yang menandatangani sepakat mendukung ekspor langsung dari Provinsi Maluku Utara.
Pakta Parada memiliki makna, Pakta berarti perjanjian dan Parada dalam bahasa Ternate memiliki arti terang benderang. Kesepakatan ini diharapkan dapat menjadi kesepakatan bersama yang nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku Utara agar lebih gemilang.
Pakta Parada ini terwujud lewat kegiatan ekspor perdana Koperasi Perikanan Santo Alvin Pratama. Hal ini menunjukkan bahwasanya Pakta Parada tidak hanya jadi perjanjian kosong semata. Perjanjian yang berhasil mendorong pengusaha dan pegiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terus optimis bahwa seluruh pengusaha memiliki kesempatan yang sama untuk mendagangkan produk-produk mereka kepada konsumen yang berada di luar negeri.
BACA JUGA: Mengintip Aksi Bea Cukai Bogor Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Bertempat di Ruang Cargo Bandara Sultan Babullah Ternate, Wakil Gubernur Maluku Utara Ali Yasin Ali bersama Dwi Tugas Waluyanto selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, menghadiri kegiatan Ekspor Perdana Koperasi Perikanan Santo Alvin Pratama, pada Kamis (25/7) lalu. Sekitar 400kg ikan tuna yang diekspor ke Osaka, Jepang ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Kepala Kantor Bea Cukai Ternate Musafak menyebutkan bahwa seluruh pengusaha memiliki kesempatan yang sama dengan Hermanto selaku Eksportir dan Pimpinan Koperasi Perikanan tersebut. Beliau juga berharap akan lahir eksportir-eksportir baru yang dapat meneruskan usaha-usaha yang telah dibangun selama ini.
BACA JUGA: Pusat Logistik Berikat Bantu Industri Kecil Mendapat Bahan Baku Murah
Di kesempatan yang sama, Dwi Tugas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah berusaha untuk mendorong perekonomian Maluku Utara secara maksimal. Beliau lantas menyampaikan bagaimana awalnya pemecahan masalah yang terkait dengan perekonomian ini dimulai dengan “ngopi” bersama para jajaran pimpinan terkait. “Dengan sinergilah kita bisa memulai sesuatu. Saya kira ini tonggak sejarah untuk terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi,” tegas Dwi.