Bebek Terus Mati Mendadak
Kamis, 27 Desember 2012 – 09:48 WIB
Peternak lainnya, Mohadi (70) asal Desa Banjaran Kecamatam Bojongsari juga mengaku pasrah. Segala upaya sudah dilakukan. Namun, selalu saja ada bebek yang mati mendadak dan lumpuh. Hingga saat ini jumlahnya bisa mencapai 40 ekor bebek.
“Saya memelihara untuk petelor. Jika dalam sehari bisa mengantongi Rp 150 ribu, saat ini hanya paling banyak Rp 60 ribu. Padahal sudah menjadi penghasilan utama kami sekeluarga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinakkan Purbalingga, Sri Maharsi Wulan belum bisa memastikan jenis serangan wabah pada unggas air itu. Yang diambil dari sampel fisik mirip tetelo. Yaitu kepala berputar, mata berair dan memar di beberapa bagian tubuh bebek maupun itik.