Beberkan Kesulitan Penyebaran Info Peringatan Dini, BMKG: Dianggap Tidak Menarik
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengakui masih mengalami kendala dalam menyebarkan informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.
Salah satu contohnya, lanjut dia, saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.
"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi kemudian kalah dengan trending-nya pernikahan Atta-Aurel, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Dwikorita, di Jakarta, Jumat (23/4).
Mantan Rektor UGM itu menyebut, pada kasus lainnya saat BMKG mengeluarkan peringatan dini akan cuaca ekstrem Jakarta.
Namun tidak mendapat perhatian masyarakat meski telah diumumkan seminggu sebelum atau pun tiga hari sebelum hujan lebat terjadi.
"Tetapi begitu Kedutaan Amerika menggunakan data BMKG untuk memberikan peringatan dini dengan bahasa Inggris, semuanya tertarik," kata dia.
Selanjutnya, Dwikorita memeberkan, peringatan dini yang dikeluarkan bisa jadi sangat terlambat, atau tidak sampai ke masyarakat lantaran kerusakan infrastruktur telekomunikasi.
"Saat petugas yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak ada di lokasi sistem peringatan dini, sehingga peringatan tidak tersampaikan," ujar Dwikorita.