Beda Pilihan di Pilpres 2019, Masyarakat Jangan Bermusuhan
jpnn.com, JAKARTA - Jelang Pemilu 2019, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan semua pihak agar suhu politik 2019 benar-benar harus mencerminkan pesta demokrasi.
Dia menyatakan seluruh lapisan masyarakat didorong untuk bergembira melaksanakan kedaulatannya memilih wakil rakyat, serta memilih Presiden periode lima tahun berikutnya.
"Agar pesta dan kegembiraan itu terwujud, semua elemen masyarakat ditantang untuk mewujudkan kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilu atau pemungutan suara langsung untuk memilih presiden dan anggota DPR/DPRD adalah refleksi kedaulatan rakyat. Karenanya dideskripsikan juga segagai pesta demokrasi," tutur Bambang di Jakarta.
Maka itu, kata dia, implementasi kedaulatan rakyat itu harus diwujudkan dalam suasana penuh kegembiraan dan memberi kebebasan seluas-luas bagi setiap pemilih untuk menentukan pilihannya.
Tentu saja suasana pesta demokrasi yang menggembirakan itu bisa terlaksana jika semua elemen masyarakat mampu mewujudkan suasana kondusif.
Diakuinya Pemilu dengan agenda pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) selalu menghadirkan konsekuensi berupa perbedaan pilihan.
Akar budaya masyarakat Indonesia sudah mengajarkan bahwa beda pilihan bukan masalah yang harus diperdebatkan atau dipertentangkan.
Beda pilihan telah diterima sebagai sebuah keniscayaan, karena setiap orang akan selalu punya cara pandang dan penilaian yang tidak sama dengan orang lain, termasuk dengan teman atau dengan ayah-ibu serta anggota keluarga lainnya.