Bedah Buku Merahnya Ajaran Bung Karno, Hasto Ajak Rakyat Lawan Ketidakadilan
jpnn.com, RANGKASBITUNG - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengajak semua pihak untuk membaca buku Merahnya Ajaran Bung Karno karya Airlangga Pribadi. Membaca buku itu bisa menginspirasi rakyat untuk melawan ketidakadilan.
Hal itu disampaikan Hasto saat menjadi pembicara dalam acara bedah buku "Merahnya Ajaran Bung Karno" dalam rangka Refleksi Kemerdekaan ke-79 RI yang digelar Persatuan Alumni GMNI Lebak di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, Jumat (16/8).
Dalam ajang itu, Hasto menyatakan dirinya meyakini bahwa seluruh pemikiran Bung Karno mengandung nilai perjuangan tentang pembebasan rakyat. Pemikiran Bung Karno memiliki desain untuk membawa rakyat berdaulat, bukan untuk merubah kedaulatan rakyay hanya menjadi kedaulatan bagi keluarganya sendiri.
“Untuk itu, tujuan kita adalah merombak struktur kekuasaan yang tidak adil, struktur kekuasaan yang desainnya adalah untuk kedaulatan rakyat, tapi telah dirubah untuk keluarga, ini yang harus kita lakukan perlawanan dari aspek intelektual hingga menjadi gerakan,” kata Hasto, Jumat (16/8).
Sekretaris Jenderal DPP PDIP itu juga menyinggung bagaimana di Rangkasbitung ada sosok petani yang berani melawan kolonialisme Belanda, berjuang hidup atau mati.
Menurut Hasto, hal ini menjadi bagian dari sejarah perjuangan dari hasrat setiap manusia untuk memiliki jiwa-jiwa yang merdeka, memiliki suatu jiwa-jiwa yang menentang setiap bentuk ketidakadilan.
“Maka kalau petani pun berani berjuang, kita pun dengan seluruh kekuatan intelektual dan kekuatan pergerakan kita, harus mendidik rakyat agar kita tidak membiarkan terhadap berbagai bentuk ketidakadilan,” tegas Hasto.
Politikus asal Yogyakarta ini pun mengajak seluruh elemen bangsa membuka bersama lembar demi lembar ‘merahnya ajaran Bung Karno’ serta meresapi seluruh pemikiran-pemikiran Sang Proklamator yang pada dasarnya adalah pemikiran-pemikiran pembebasan.