Begini Cara Guru-Dosen Jadi Sahabat bagi Anak Didik
![Begini Cara Guru-Dosen Jadi Sahabat bagi Anak Didik Begini Cara Guru-Dosen Jadi Sahabat bagi Anak Didik - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/normal/2021/12/04/suradi-dalam-perbincangan-santai-yang-disiarkan-langsung-mel-ny4l.jpg)
Banyak pertanyaan dan pandangan yang diajukan peserta, termasuk dari anak kandung Suradi yang tengah studi di luar negeri Muhammad Rizky.
“Walaupun tidak pernah diajar oleh Pak Suradi di kelas, bapak saya, merupakan seorang guru yang paling berpengaruh kepada saya,” kata Muhammad Rizky.
Dalam komentarnya di kolom chat yang ditulis dari Brussel Belgia, M. Rizky, putra bungsu Suradi ini mengatakan, kalau guru pada umumnya mengajar menggunakan teori dan buku paket.
“Ayah saya mengajarkan pelajaran hidup melalui contoh dan media lainya. Ketika berbicara tentang nilai-nilai hidup, bukan dengan teori-teori atau buku-buku PPKN tetapi melalui kerja kerasnya setiap hari,” kata Rizky.
Lebih penting lagi, kata dia, ayahnya mengajarkan tentang kesetaraan dan kebebasan berpendapat.
“Pak Suradi selau menempatkan dirinya setara dengan anak-anaknya ketika di didalam diskusi. Beliau bersedia berdiskusi dengan anaknya mengenai topik-topik atau pelajaran yang mungkin dianggap subversif di sekolah tanpa dengan menggurui dan mengerdilkan opini anaknya. Hal ini membuat saya berfikir bahwa bapak saya, Pak Suradi menunjukkan esensi seorang guru, seseorang yang digugu dan ditiru,” ungkap Rizky yang sedang studi bidang Bisnis di KU Leuven, Belgia.
Testimoni juga disampaikan putri Suradi yang kini bekerja di sebuah lembaga konsultan ekonomi dan bisnis di Luxembourg, Rahmadiani Lestari.
Menurut dia, dari perspektif anak, Pak Suradi menerapkan hal yang sama di lingkungan rumah, komunikasi dua arah dan diskusi.