Begini Cara Kementan Jaga Stabilisasi Perunggasan
Nasrullah menekankan bahwa dalam hal perkembangan harga telur ayam ras dan ayam hidup (livebird) tingkat peternak saat ini terpantau oleh Petugas Informasi Pasar (PIP) dan masih berada di bawah harga acuan Permendag No. 7 tahun 2020.
Dia menyebut potensi produksi telur ayam ras secara kumulatif 2022 sebanyak 5,92 juta ton, kebutuhannya 5,31 juta ton, dan potensi surplus 615,11 ribu ton.
Sementara itu, potensi produksi telur pada Februari 2022 sebanyak 456,53 ribu ton, kebutuhannya sebanyak 414,29 ribu ton, dan berpotensi surplus sebanyak 42,22 ribu ton, sehingga dilakukan berbagai upaya stabilitas perunggasan.
"Kita optimistis dalam periode minggu berikutnya di Februari harga livebird dan telur ayam ras tingkat peternak segera mengalami kenaikan menuju harga acuan," kata Nasrullah.
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya dalam rangka stabilisasi perunggasan, di antaranya menghimbau kepada peternak ayam ras petelur komersial untuk mengendalikan populasi umur produktif, sehingga dilakukan afkir FS layer (petelur) umur lebih dari 90 minggu.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan beserta seluruh UPT lingkup Ditjen PKH melakukan penyerapan telur ayam ras dari peternak dan mendorong gerakan penyerapan telur dan daging ayam ras secara sukarela oleh seluruh Eselon.
Selain itu, dia juga mendorong program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menggunakan telur dan daging ayam ras oleh Kemensos direalisasikan secara bulanan, tidak diberikan secara rapelan.
Hal itu dilakukan agar penyerapannya dari peternak bisa didistribusikan secara merata setiap bulan, tidak terjadi penumpukkan di satu bulan.
Penyerapan telur dan daging ayam ras dari peternak bisa diarahkan untuk penanganan stunting, melalui berbagai pola dan mekanisme penyaluran.