Begini Cara KLHK Tingkatkan Kompetensi dan Ekonomi Petani di Tengah Pandemi Covid-19
Di tengah Pandemi Covid-19, berbagai produk hasil petani hutan diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung banyak zat pendorong imunitas tubuh manusia yang diolah dari alam.
Beberapa waktu lalu, Menteri Siti mengatakan hasil-hasil dari kelompok Perhutanan Sosial atau KUPS sangat bermanfaat seperti madu, minyak kayu putih dan lain-lain untuk imunitas tubuh manusia.
“Produk-produk itu kita berikan kepada paramedis yang sedang bekerja keras untuk menangani Covid-19,” ungkap Menteri Siti.
Khusus wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, KLHK telah mengalokasikan 2.000 paket produk herbal. Jumlah paket yg telah disalurkan sebanyak 280 paket dan 1720 paket akan segera didistribusikan ke RS rujukan pasien Corona baik di DKI dan sekitarnya maupun daerah lain, termasuk jurnalis peliput Covid-19 dan masyarakat terdampak Covid-19.
Selain itu, telah dialokasikan 5000 paket herbal di daerah dan 2.230 paket telah disalurkan di lima Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada masing-masing wilayahnya. Sisa paket produk herbal akan disalurkan kepada rumah sakit lainnya dan masyarakat bersamaan dengan penyaluran Alat Pelindung Diri (APD) dan atau sembako.
Hingga 22 Maret 2020 telah ada 6.940 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Terdiri dari komoditas agroforestri (25%), buah-buahan (17%), wisata alam (11%), kayu-kayuan (13%), Kopi (8%), tanaman pangan (8%), madu (5%), aren (4%), hasil hutan bukan kayu lainnya (4%), rotan dan bambu (3%), dan kayu putih (1%).
Kemasan dan Teknologi Modern
Dengan pendampingan melalui program PS, produk para petani hutan tersebut kini sudah dikemas lebih modern dan melalui teknologi pengolahan yang memenuhi standar layak konsumsi. Produk juga telah diteliti secara ilmiah kandungan antioksidan dan pelbagai zat yang membantu meningkatkan imunitas tubuh manusia dari serangan mikroogranisme penyebab penyakit.