Begini Cara Korsel Memempersiapkan Warganya Menghadapi Serangan Korut
jpnn.com, SEOUL - Krisis nuklir Korea Utara (Korut) membuat Semenanjung Korea semakin panas. Hingga kemarin, Jumat (11/8), Washington dan Pyongyang terus saling gertak.
Korea Selatan (Korsel) yang mau tak mau bakal terimbas konflik Amerika Serikat (AS) dan Korut itu mulai bersiap menghadapi situasi darurat.
Saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlibat perang syaraf dengan rezim Kim Jong-un, Korsel mengambil langkah yang lebih nyata. Yakni, melatih persiapan warga sipil dalam menghadapi situasi darurat alias perang nuklir.
Latihan besar-besaran diselenggarakan pada 23 Agustus mendatang bersamaan dengan Ulji Freedom Guardian atau latihan militer gabungan AS dan Korsel.
Tujuan latihan sipil itu, menurut Shim Kang-cheon, pejabat pemerintah di Kota Seoul, adalah mempersiapkan fisik dan mental warga dalam situasi darurat. Juga, menyosialisasikan lokasi bungker-bungker bom nuklir yang tersebar di seantero ibu kota.
Total, jumlah bungker yang dikelola pihak swasta tersebut mencapai 3.200 ruangan. Di sana, terdapat perlengkapan darurat dalam jumlah sedikit. Salah satunya adalah masker anti-gas.
Shim menyatakan bahwa latihan sipil tahun ini melibatkan peserta terbanyak. Tahun lalu hanya lima di antara total 25 distrik di Seoul yang ikut serta. Kini seluruh distrik terlibat.
’’Karena Korut sangat dekat dengan garis merah yang sebentar lagi mereka langgar, pemerintah Seoul wajib mempersiapkan diri dengan sangat baik,’’ ungkap Wali Kota Park Won-soon.