Begini Cara Menpora Semangati Anak-anak di Lombok
jpnn.com, MATARAM - Menpora Imam Nahrawi mendatangi sejumlah sekolah saat berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (20/9) siang.
Salah satu yang didatanginya adalah SDN 2 Gunungsari Lombok Barat.
Tiba di lokasi, Menpora yang turut membawa atlet Asian Games 2018 dan artis disambut Kepala Sekolah SDN 2 Gunungsari, Erpan serta para siswa-siswi.
Kedatangan Menpora selain memberikan trauma healing kepada anak-anak, Menpora juga memberikan bantuan berupa sepada, tenis meja, raket, bola sepak dan voli.
"Adik-adik sehat semua, masih belajar terus. Kalau belajar terima kasihnya kepada siapa?," tanya Menpora pada siswa-siswi SDN 2, Gunungsari.
"Ibu dan Bapak guru," jawab siswa-siswi. "Coba bilang donk, terima kasih Pak dan ibu guru tapi dengan senyuman," balas Menpora. Dengan serentak para siswa pun mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih Pak dan Ibu guru," ujar siswa-siswi dengan serentak. "Coba di ulang saat ucapin terima kasih pakai senyum. Nanti senyum yang paling bagus saya kasih hadiah bola," ucap Menpora.
Usai para siswa-siswi mengucapkan terima kasih, Menpora memanggil salah satu siswi bernama Risma kelas 6.
"Rismah cita-citanya apa," tanya Menpora. Risma pun menjawab Dokter. "Dokter apa," tanya Menpora lagi.
"Dokter gigi," jawabnya. Beberapa siswa-siswi pun maju ke depan untuk menjawab pertanyaan Menpora. Siswa-siswi yang bisa menjawab di kasih bola dan sepeda.
Setelah acara, Menpora mengatakan bahwa sekarang ini yang penting bagaimana mengembalikan semangat para korban yang sedang trauma ini dengan membuat kegiatan-kegiatan yang menggembirakan.
"Saya juga berharap akan lebih banyak lagi tokoh-tokoh nasional dan para selebriti yang datang kemari dengan bantuan-bantuan yang mereka berikan," ujarnya.
"Tentunya karena kami dari Kemenpora yang kami bawa adalah alat olahraga. Sekarang sudah di instruksikan oleh Presiden semua kementrian sedang memetakan keperluan apa saja yang akan diberikan kepada Lombok. Dan ini sedang di koordinasi secara detail. Misalkan rumah atau jalan, selebihnya tentu rekonstruksi pasca bencana," tambahnya. (dkk/jpnn)