Begini Komentar Orang Golkar Diarahkan ke Cak Imin, Telak
jpnn.com, JAKARTA - Menuver Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mendeklarasikan sebagai cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019, dinilai wajar untuk meningkatkan posisi tawarnya di mata petahana.
Namun, Kordinator Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, di internal para partai politik pendukung Jokowi sama sekali belum membahas siapa cawapres mantan gubernur DKI Jakarta itu. Baik pembicaraan dengan Nasdem, Hanura, PPP, maupun PDIP.
"Kami tentu belum bisa mengambil sikap terhadap keinginan Muhaimin, terutama untuk menjadi Cawapresnya Pak Jokowi," ucap Doli di Jakarta, Selasa (17/4).
Dia menyebutkan, saat ini masing-masing parpol masih mengkaji, menimbang, dan menyusun opsi-opsi termasuk opsi mempersiapkan cawapres dari internal masing-masing partai. Misalnya di internal Golkar menjagokan Airlangga Hartarto untuk mendampingi mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Karena itu, lanjut Doli, dalam konteks pencalonan Cak Imin -sapaan Muhaimin-, seharusnya PKB paham bahwa dalam sistem politik nasional, parpol atau gabungan parpol yang akan ikut menentukan dan mengusung pasangan Capres-Cawapres.
"PKB mestinya saat ini mengambil posisi dan sikap yang jelas. Apa masih menjadi bagian koalisi pemerintahan Jokowi-JK seperti selama ini atau tidak," ucap Doli.
Bila masih, katanya, maka yang harus dilakukan PKB adalah membangun komunikasi yang intensif dengan sesama partai politik pengusung Jokowi untuk membicarakan nama cawapres, termasuk pencalonan Cak Imin sendiri.
"Bukan bermanuver terus di wilayah wacana publik. Kecuali kalau Muhaimin dan PKB sudah berketetapan hati ingin menjadi cawapres dari capres selain Jokowi," pungkas dia.(fat/jpnn)