Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Begini Kondisi Hewan Pasca Gunung Agung Berstatus Awas

Senin, 25 September 2017 – 10:17 WIB
Begini Kondisi Hewan Pasca Gunung Agung Berstatus Awas - JPNN.COM
Seorang gadis memberi makanan ke seekor anjing yang ditinggalkan pemiliknya pasca Gunung Agung berstatus Awas. Foto: Bali Express/JPNN.com

jpnn.com, BALI - Hampir semua warga Desa Besakih, dan beberapa desa lainnya di kaki Gunung Agung terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah status gunung itu naik menjadi Awas. Tak hanya rumah, anjing-anjing yang selama ini menjadi peliharaan mereka pun harus rela ditinggalkan.

Rarud alias ngungsi, kata ini memang dalam beberapa hari terakhir selalu terdengar. Hal ini setelah puluhan ribu warga Karangasem, khususnya yang tinggal di kawasan rawan bencana harus rela meninggalkan kampung halamannya untuk mengungsi.

Mereka pun pergi dengan membawa semua barang berharga, yang memang mampu mereka bawa. Namun banyak pula warga yang akhirnya harus meninggalkan anjing-anjing peliharaannya untuk pergi mengungsi ke tempat yang aman.

Kondisi itu pun terlihat ketika Bali Express (Jawa Pos Group) menyisir beberapa wilayah di Desa Besakih. Terlihat di tengah suasana desa yang nyaris tak berpenghuni, puluhan bahkan mungkin ratusan anjing terlihat berkeliaran di jalanan atau pun di depan-depan rumah warga.

Melihat kondisi anjing-anjing tersebut, memang sangat jelas terlihat jika anjing-anjing tersebut merupakan peliharaan warga. Bahkan tak jarang ada anjing yang terlihat begitu terawat, namun pada akhirnya telantar di jalanan, setelah pemiliknya ngungsi ke tempat aman.

Dilema ini pun seperti yang dialami Wayan Sudarta, 43, warga Banjar Batumadeg, Desa Besakih.

Dia dan keluarganya sebenarnya sudah mengungsi sejak 18 September lalu ke Abuan, Desa Menanga. Namun dengan kondisi Menanga saat ini, dia pun berpindah ngungsi ke Sesetan, Denpasar, dan berencana bakal pindah lagi ke wilayah Kota Semarapura, Klungkung. Alasannya pindah lokasi pengungsian, lantaran untuk memudahkan proses perpindahan belajar dua anaknya dari wilayah Rendang ke Klungkung, yang saat ini duduk di bangku SMA dan SMP.

“Hari ini saya pulang bersama istri dan seorang anak, sebenarnya untuk sembahyang sebentar. Sekalian juga mengambil beberapa barang yang sebelumnya sempat tertinggal,” ucapnya sambil berkemas-kemas memasukkan barangnya ke dalam mobil.

Seorang gadis memberi makanan ke seekor anjing yang ditinggalkan pemiliknya pasca Gunung Agung berstatus Awas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News