Begini Kondisi Pejabat yang Disiram Air Keras, Siapa Pelaku?
Tiga orang saksi lainya, adalah Nadia sebagai manager kafe, dan Nana serta Wulan sebagai karyawan. Merekalah yang telah memberikan pertolongan kepada Asep begitu insiden penyerangan itu diketahui.
Asep sendiri malam itu mengemudikan mobil dinasnya dari rumah menuju kafe. Diperkirakan Asep tiba pukul 19.00 Wita. Dia memesan segelas teh panas dan duduk di meja yang ada dua kursi.
Setelah beberapa saat lamanya, Asep kemudian membayar dan beranjak pulang. Saat di parkiran, dia didekati seorang lelaki yang berjalan dari arah depan mobilnya. Mengira bahwa lelaki itu adalah penjaga parkiran, Asep merogoh kantong celananya untuk membayar.
Tak disangka, pria itu terus mendekatinya dan langsung mengarahkan sesuatu ke wajah Asep. Asep kaget dan merasakan rasa panas di wajah dan lehernya.
Dia kemudian segera berlari ke dalam kafe dan meminta tolong kepada karyawan untuk mengambilkan air, membasuh wajahnya.
“Kebetulan saya lagi dari belakang, ada ribut –ribut ternyata salah satu tamu terlihat kesakitan. Saya lihat wajahnya memerah dan melepuh,” ucap Nita, karyawan kafe.
Sebelumnya, ia sendiri tak memperhatikan Asep. Ketika mengantarkan pesanan Nita hanya mendapati korban duduk sendiri. “Memang banyak tamu malam itu saya juga tak memperhatikan lagi dengan bapak itu,” ceritanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Komisaris Besar Polisi Sofyan Hidayat sempat mengeluhkan CCTV yang mengarah ke tempat parkir yang sudah dalam kondisi rusak. Sejauh ini, polisi sendiri belum membuat banyak kemajuan. “Doakan kami bisa mengungkap kasus ini,” ucap Sofyan. (gmp/ay/ran)