Begini Kronologis Pemukulan Politikus PDIP di TPS 18
jpnn.com - jpnn.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Pandapotan Sinaga dan adiknya Maruhut Sinaga mengalami insiden pemukulan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 di RW 07, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/2).
Pandapotan menjelaskan kronologi terjadinya peristiwa pemukulan itu. Pandapotan mengatakan, dia merupakan penanggungjawab petugas dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Pandapotan sudah berkeliling ke beberapa TPS. Ketika itu, dia memakai baju kotak-kotak, yang menjadi ciri khas pasangan Ahok-Djarot. Namun, begitu berada di TPS 18, Pandapotan diusir oleh panitia pengawas pemilu. Padahal, saat itu dia berada di luar TPS.
"Saya bilang kenapa? 'Bajunya pak'. Enggak ada larangan pakai baju kotak-kotak saya bilang," kata Pandapotan saat dihubungi, Kamis (16/2).
Pandapotan ke TPS 18 untuk melihat saksi. Ketika itu, dia melihat tidak ada saksi yang memakai baju kotak-kotak. Padahal, seluruh saksi harus memakai baju tersebut.
Pandapotan sempat bertanya kepada saksi yang tidak memakai baju kotak-kotak. Saksi di TPS mengaku dilarang untuk memakai baju itu.
Panwas akhirnya membuat berita acara tentang kehadiran Pandapotan. Dia tidak menyoalkan hal itu. Namun, tiba-tiba banyak orang yang menggerubunginya.
"Saya dibilang mau mengacaukan. Saya bilang saya ini Ketua DPC PDIP Jakarta Pusat, saya penanggungjawab petugas saya di wilayah ini," kata Pandapotan.