Begini Nasib Orang yang Selamat dari Sambaran Petir
Suatu sore saat badai mereda, Paul mencari perlindungan di supermarket dalam perjalanan pulang ke tempat yang aman.
Di antara deretan barang-barang, Paul bergidik dan tersentak pada setiap kilatan petir di langit.
Hatinya terasa memar dan perih. Dia seperti merasa sambaran listrik akan melenyapkannya.
"Energi hilang begitu saja dari tubuhku. Seperti kelumpuhan, kelelahan kronis atau kelesuan," katanya.
"Aku merasa seperti boneka tanpa pegangan, rasanya akan jatuh tersungkur ke tanah."
"Aku mau menangis. Mau pingsan. Ingin rasanya menghentikan ini semua."
Profesor Andrews mengatakan mereka yang terkena sambaran petir, sebagian besar akan terpengaruh secara psikologis.
"Mereka mengalami defisit kognitif – yaitu kecepatan pemrosesan dan kemampuan mereka dalam masalah kognitif," katanya.