Begini Perbandingan Helikopter EC725 dengan AW101, Pak Jokowi Pilih Mana?
jpnn.com - BANDUNG - Direktur Utama (Dirut) PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo untuk membeli pesawat helikopter buatan anak bangsa. Selain harganya lebih murah, dari sisi keamanan juga terjamin.
"Pilot-pilot Indonesia sudah lihai menggunakan pesawat udara buatan DI dengan dua mesin. Sedangkan pesawat Agustawestland VVIPAW101 itu tiga mesin," ujarnya kepada pers saat kunjungan ke PT DI, Bandung, Rabu (25/11).
Dia menyebutkan, dibanding AW101, airbus helicopters EC725 buatan DI lebih unggul. EC725 juga sudah dipakai 32 kepala negara sehingga dijamin keamanannya.
"EC725 sudah dipakai 32 negara, sedangkan AW101 baru empat negara. Kalau untuk menjadikan EC725 menjadi VVIP, cuma butuh tambahan dana 10 juta Euro saja," terangnya.
Dia menyontohkan, EC725 pesanan Presiden Korea, meski dibeli ke PT DI namun yang mengisi di dalamnya adalah teknisi Korea. Teknisi PT DI malah tidak dibolehkan masuk.
"Namanya untuk pesawat presiden, memang harus kita sendiri yang isi agar negara lain tidak tahu. Presiden itu kan kepala negara jadi mesti dijaga keamanannya. Kalau beli heli dari luar negeri, orang asing pasti tahu isi di dalam maupun luar pesawat dan ini sangat berbahaya," tandasnya.
Budi lagi-lagi berharap Presiden lebih memilih heli EC725 agar PT DI bisa leluasa menjual produknya ke negara asing. "Bagaimana bisa kita menjual produk sendiri, kalau kepala negara kita memilih produk luar negeri. Tapi kami yakin Presiden Jokowi akan memilih pesawat buatan anak bangsa," tandasnya.
Sementara Direktur Produksi PT DI Arie Wibowo menyatakan, meski Sekretariat Negara sudah mengetahui spesifikasi Airbus Helicopters EC725 dan Agustawestland AW101, namun hingga saat ini Istana belum memutuskan dan memesan pesawat heli untuk RI 1.