Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Begini Perjalanan Karier Wiranto Sebelum Jadi Ketua Wantimpres

Jumat, 13 Desember 2019 – 21:48 WIB
Begini Perjalanan Karier Wiranto Sebelum Jadi Ketua Wantimpres - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo menyalami Ketua Wantimpres 2019-2024 Wiranto di Istana Negara, Jumat (13/12). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - Jenderal (Purn) Wiranto kembali mendapat jabatan strategis di pemerintahan Presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin. Kali ini, mantan Panglima ABRI era Presiden Kedua RI Soeharto itu dipercaya Jokowi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Dia pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto 1987-1991. Pada 1998-1999, di tengah panasnya situasi politik dan transisi dari era Orde Baru ke Reformasi, Wiranto mengemban tanggung jawab besar sebagai Panglima ABRI. 

Setelah pensiun dari tentara, pria kelahiran Yogyakarta 4 April 1947 itu terjun ke dunia politik. Dia mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura.

Selama 10 tahun atau sejak 2006-2016, Wiranto menjadi ketua umum Partai Hanura. Pada Desember 2016, jabatannya digantikan Oesman Sapta Odang alias OSO sampai sekarang. 

Pada 2009, Wiranto ikut kompetisi pemilihan presiden. Wiranto menjadi calon wakil presiden bersama Jusuf Kalla, yang jadi capresnya. Pasangan ini diusung Partai Golkar dan Partai Hanura. Pasangan yang dikenal dengan JK-Win itu kalah. SBY-Boediono terpilih memimpin Indonesia 2009-2014.

Pada 2014, Wiranto mencoba menjadi calon presiden berpasangan dengan Bos MNC Harry Tanoesoedibjo. Hanya saja, perolehan suara Partai Hanura di Pemilu 2014 tak cukup syarat mengusung pasangan yang dikenal dengan sebutan Win-HT di Pilpres 2014.

Di era Jokowi - Jusuf Kalla, Wiranto menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, menggantikan Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang digeser menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman.

Pada Kamis 10 Oktober 2019, Wiranto menjadi target serangan teroris. Dia ditikam di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar. Polisi membekuk pasangan suami istri penikam Wiranto di lokasi kejadian. Polisi menyatakan mereka berafiliasi dengan ISIS.(boy/jpnn/berbagai sumber)

Setelah pensiun dari tentara, Wiranto terjun ke dunia politik. Dia mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura.

Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News