Begini Respons Santri Muda Tentang Muktamar NU dan Kepemimpinan
Ketua Lakpesdam NU D.I. Yogyakarta M. Ainul Yaqin menyampaikan karakteristik kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.
Dia mencontohkan figur Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid yang telah memberikan teladan dari kesederhanaanya namun pergerakannya tiada batas.
“Dulu, waktu saya mondok di tambak beras, melihat Gus Dur datang pengajian naiknya mobil L300 yang mungkin tidak ada AC-nya, dan beliau beberapa kali saya melihat di acara yang lain, tampaknya tidak risau atau mempermasalahkan soal itu. Belum lagi bagaimana cara Gus Dur bersilaturahmi,” kata Ainul Yaqin.
Ketika disinggung terkait kepemimpinan NU yang akan datang, Ainul Yaqin mengingatkan jangan sampai generasi muda terbawa arus yang mencoba membenturkan para tokoh NU dari latar belakang organisasinya.
“Untuk menghindari head to head yang berdampak pada besarnya polarisasi, mungkin perlu adanya mekanisme atau cara lain sehingga memunculkan calon alternatif,” ujar dia.
Terkait isu maju dan mundurnya pelaksanaan Muktamar NU karena ada keputusan pemerintah terkait PPKM level 3 bertepatan dengan jadwal Muktamar 23-25 Desember nanti, Husny Mubarok, dalam keyakinannya menyampaikan para Kiai dan Ulama NU memiliki pemikiran yang matang dan hati baik.
“Maju atau mundur sama-sama memiliki tanggung jawab moral, para kiai dan pimpinan NU akan memutuskan pelaksanaan muktamar dengan mengedepankan kemaslahatan umat,” ujar dia.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!