Beginilah Cara Petani di Manggarai Timur Bisa Tingkatkan Produktivitas
"Ini akan menjawab kebutuhan program peningkatan pembangunan pertanian sekaligus menjawab kebutuhan petani," ujar Dedi.
Dedi memaparkan bahwa program pertanian saat ini difokuskan untuk mendorong terciptanya ketahanan pangan dan kedaulatan pangan yang harus dimulai dengan upaya peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman.
Di sisi lain, luas lahan pertanian sudah mulai sulit untuk diperluas, sehingga peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman menjadi pilihan yang tepat untuk menjamin ketersediaan pangan di Indonesia, khususnya beras.
"Dengan produktivitas rata-rata nasional padi sekita 5,13 ton/ha, jagung 4,93 ton/ha dan kedelai 1,51 ton/ha dan indeks pertanaman secara nasional 140 persen BBPPMBTPH, 2019), maka saat ini kita mempunyai pekerjaan rumah yang besar untuk mengejar target produktivitas yang optimal sesuai dengan potensi produksi setiap varietas dan program pencapaian IP 400," beber pejabat bermurah senyum tersebut.
Dedi memaparkan, IPDMIP diharapkan mampu menjadi bagian penting dalam pencapaian target program Kementerian Pertanian. Oleh karena itu, diperlukan metode implementasi yang efektif di setiap tahapan kegiatan. "IPDMIP harus bisa memberikan kontribusi di 72 kabupaten lokasi proyek, melalui perluasan penerapan teknologi-teknologi yang meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pendapatan petani," kata Dedi.
Sementara Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimis bahwa program IPDMIP dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat pedesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan. Lewat IPDMIP, produktivitas pertanian terus meningkat, khususnya di daerah irigasi.
"Pendapatan petani harus terus naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat. Pertanian adalah emas 100 karat,” kata Mentan.
Dia menyampaikan jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat. "Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," ungkapnya.