Beginilah Cara Polisi Bongkar Prostitusi Model dan Pramugari

jpnn.com - JAKARTA - Tim Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya‎ membongkar prostitusi online berkedok situs event organizer (EO). Pengungkapan ini melalui penyamaran sehingga polisi bisa melakukan  transaksi ‎undercover buy.

Kasubdit IV Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya‎ AKBP Roberto Pasaribu mengatakan, anggotanya melakukan pendekatan terhadap pengelola atau admin sebuah situs yang menyediakan sales promotion girls (SPG). Akhirnya polisi mendapat kontak personal AN yang menjadi bos di situs itu.

"Polisi yang menyamar langsung menghubungi AN lewat WhatsApp. AN hanya mau berhubungan dengan pelanggan lewat WhatsApp dan Blackberry Messenger," kata Roberto, Sabtu (20/8).

Singkatnya, polisi yang menyamar bisa menjalin kontak dengan AN. Dalam percakapan di WhatsApp, AN akhirnya mengirimkan daftar nama pekerja seks komersial (PSK) asuhannya, lengkap dengan foto, umur dan tarifnya.

"Jadi pelaku diduga menyalurkan sales promotion girl, model, hingga pramugari kepada pelanggannya. Setelah melihat keseriusan calon pelanggannya, AN juga mengirim foto-foto dan data diri sejumlah wanita lainnya dengan tarif yang lebih bervariasi," terang Roberto.

Roberto menjelaskan, setelah anggotanya yang menyamar mendapatkan kepercayaan dari AN, maka tim memutuskan untuk melakukan operasi tangkap tangan. Beberapa pekan lalu, AN menawarkan PSK yang berprofesi sebagai pramugari.

AN mematok tarif Rp 7 juta. Namun, polisi yang menyamar menganggap harga itu terlalu mahal.

Sampai akhirnya AN menawarkan PSK yang berprofesi sebagai model dengan harga Rp 5 juta. Polisi lantas mengatur pertemuan di sebuah hotel di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan.  Saat itulah polisi pun langsung menyergap AN beserta seorang model inisial T.(mg4/jpnn)