Beginilah Derita Anggota Polri saat Tertahan di Sudan
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Bhayangkara Polri yang yang tergabung dalam pasukan United Nations–African Union Mission in Darfur (UNAMID) Sudan bakal segera berkumpul dengan keluarga mereka. Rencananya, 139 polisi yang sebelumnya menjalani karantina di Fasilitas Multifungsi Polri di Cikeas akan dipulangkan ke rumah masing-masing, besok (16/3).
Sebelumnya, ke-139 anggota Polri yang tergabung dalam Formed Unit Police (FPU) UNAMID itu tertahan selama 40 hari di Darfur. Penyebabnya karena anggota Polri diduga berupaya menyelundupkan senjata.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, sejak kembali di Indonesia pada Minggu (2/3), Satgas Bhayangkara eks UNAMID itu memang tidak langsung dipulangkan. Sebab, mereka harus ini juga dikarantina selama dua pekan.
"Mereka adalah personel-personel yang berprestasi. Di sana mendapat banyak penghargaan, mendapatkan kepercayaan untuk melakukan tugas penting, dan kemudian mereka mendapatkan satu misi di sana sehingga tertahan kepulangannya," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/3).
Sementara Kasatgas FPU VIII AKBP John Huntal Sitanggang berterima kasih kepada pemerintah, Polri dan media yang terus mengabarkan tentang perkembangan mereka selama di Sudan. Hanya saja, Satgas FPU VIII memang menyesalkan adanya insiden tidak menyenangkan itu.
Menurutnya, banyak rencana para anggotanya yang berantakan gara-gara tertahan di Sudan. "Karena ada yang punya rencana menikah, rencana untuk sekolah," kata John.
Menurutnya, ada empat anggotanya yang terpaksa menunda rencana pernikahan akibat kasus itu. Bahkan sempat ada rencana menikah melalui layanan Skype.
Dia juga mendengar keluhan anak buahnya. Misalnya, ada orang tua atau anak anggota Satgas Bhayangkara yang sampai jatuh sakit karena cemas.