Begitu Bebas, Artalyta Buang Pakaian Dalam ke Laut
Jumat, 28 Januari 2011 – 08:08 WIB
Sehari sebelumnya (26/1), Ayin bercerita kepada Indopos yang menemuinya di lapas seputar kegiatan dan pengalamannya sejak menjadi warga binaan lapas khusus perempuan di Tangerang. Ayin menyatakan, sejak tinggal di lapas itu, tepatnya mulai awal Januari 2010, dirinya tidak bisa tidur nyenyak. Maklum, dia mengaku sudah tak lagi mendapatkan perlakuan istimewa, seperti diperbolehkan menempati sel mewah saat mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Sel yang dia tempati sekarang berukuran sekitar 3 x 4 meter dan dihuni dengan dua tahanan binaan lain. Kamar mandi menjadi satu dengan ruang itu dan hanya dibatasi oleh sehelai kain penutup pintu.
Selain ruang yang sempit, cuaca mulai Januari sampai Mei 2010 sangat panas. "Saya tidak bisa tidur nyenyak dan terpaksa mencari udara melalui ventilasi kamar. Kebetulan, kasur tidur saya berada di atas (tingkat dua, Red). Kalau sesak, saya mendekati ruang ventilasi udara," tutur pengusaha asal Lampung itu.