Bela Jokowi, Jumhur Bawa-Bawa Nama Bung Karno
jpnn.com - JAKARTA – Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo alias Jokowi pada Senin (14/4) malam lalu menggelar dengan para duta besar dan perwakilan asing di rumah seorang pengusaha bernama Jacob Soetojo di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Pertemuan yang juga dihadiri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu langsung memantik kritik dan cibiran dari banyak pihak yang menganggap Jokowi membuka diri untuk diintervensi negara lain.
Namun, bukan berarti tidak ada pihak yang membela Jokowi. Salah satu yang membela langkah Jokowi menemui para dubes itu adalah Jumhur Hidayat dari Aliansi Rakyat Merdeka (ARM).
Jumhur menyebut pihak-pihak yang menuding Jokowi menjual diri ke asing karena menghadiri pertemuan itu telah bersikap naif. "Wajar saja kalau para diplomat negara-negara sahabat itu ingin berkenalan dengan calon partai berkuasa dan pemimpin mendatang Indonesia," kata Jumhur kepada wartawan, Rabu (16/4).
Mantan Kepala BNP2TKI itu menambahkan, membangun nasionalisme Indonesia bukan berarti harus memusuhi negara lain. "Ingat, Bung Karno mengatakan internasionalisme sebagai taman sari kebangsaan, maknanya humanisme, persaudaraan kemanusiaan menjaga perdamaian dunia," tandas Jumhur.
Dikatakannya pula, pemimpin di era global seperti sekarang ini harus membangun komunikasi dengan banyak negara sahabat. Pasalnya, komunikasi geopolitik sangat penting dan strategis.
"Janganlah proses komunikasi dengan para diplomat itu diartikan dengan mudahnya sebagi dikte-mendikte. Saya rasa tidak bijak bila kita berpikiran seperti itu," sebutnya.(fat/jpnn)