Belajar Berbisnis Digital dari Sosok Sociopreneur Muda, Bang Hermit
Pengalamannya di industri digital digabungkan dengan pengetahuan akademis yang diperolehnya pada waktu kuliah di Inggris, memberikan inspirasi kepada Eddy untuk berkontribusi dalam komunitas masyarakat.
Berbekal dengan kepiawaiannya dalam bisnis digital, tidak hanya membantu usaha-usaha mikro dalam menjual produknya, Eddy juga merekrut timnya dari mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang kekurangan biaya untuk kuliah.
Pria yang kerap dipanggil bang hermit ini juga mengedukasi mereka bagaimana menjalankan bisnis online, mulai dari copywriting, content marketing, dan social media marketing yang berguna bagi mereka kelak ketika memulai karir mereka di dalam industri digital.
"Saya dulunya juga pernah hidup dalam pengganguran dan tidak punya biaya untuk kuliah, sehingga saya tahu bagaimana rasanya hidup seperti itu. Oleh karena itu, saya ingin berkontribusi kepada masyarakat terutama membantu mereka yang membutuhkan, sehingga nantinya mereka juga dapat berkontribusi di masa depan dan memberikan nilai tambah dalam industri digital," ujarnya.
Diakuinya, saat ini sudah ada lebih dari 15 mahasiswa yang menjadi bagian dalam bisnisnya yang telah dia biayai. Sebanyak lima mahasiswa sudah dibiayai sampai lulus, dan 10 masih dalam proses kuliah.
Mereka sangat merasa terbantu dalam proses bisnis ini. Selain mendapat pengalaman dari bekerja paruh waktu, mereka juga dapat membiayai biaya kuliah mereka demi masa depan yang lebih baik.
Bisnis yang dijalankan Bang Hermit ini, menggabungkan konsep bisnis digital dan sociopreneurship, di mana bisnis dijalankan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga diarahkan untuk membantu kesejahteraan masyarakat.
"Jadi intinya bisnis saya itu lebih beorientasi dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat itu sendiri. Karena kita hidup di tengah-tengah masyarakat, jadi semuanya harus kembali ke masyarakat itu sendiri," imbuhnya.