Belanda Budiman
Oleh: Dahlan IskanDi Syria, Budiman sempat kena serpihan bom. Membuat luka melintang di bawah leher depannya. Ia pun dibawa ke rumah sakit.
Dalam pemeriksaan itu diketahui: Budiman punya penyakit lain yang harus diatasi. Teroid. Harus dioperasi di Belanda. Berhasil –meski sempat kehilangan suara.
Sambil jadi wartawan, Budiman terus mencari orang tua aslinya. Ia beberapa kali ke Jakarta. Termasuk ke kampung di Tanah Abang itu.
Akhirnya ia pun berhasil menemukan rumah orang tua aslinya. Sudah ditempati orang lain. Ada tetangga yang tahu persis ibunda Budiman. Namanyi: Esni. Sudah tua sekali. Dia adalah teman sepermainan ibu Budiman. Juga teman mengaji.
"Sudah pindah ke Tangerang," ujar Esni, seperti ditirukan Budiman kepada Salman Muhiddin, wartawan Harian Disway. "Tidak tahu di Tangerangnya di mana," tambahnya.
"Saya ingin sekali mencari ke Tangerang. Tapi tidak tahu harus memulai dari mana. Tangerang luas sekali," katanya.
Kesempatan mencari Sang Ibu terbuka. Budiman harus sering ke Indonesia: pacarnya tinggal di Surabaya.
Sang pacar, Ana van Valen, bekerja untuk Yayasan Mijn Roots di Surabaya. Ana juga seperti Budiman: bayi Indonesia yang diadopsi orang Belanda di masa itu.