Belanda Tertarik Pada Model Pengambangan Bawang Merah Indonesia
“Di kesempatan ini, kami sampaikan komitmen Indonesia dan kami pun meminta komitmen yang sama dari pihak Belanda, untuk memfasilitasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan kerjasama ini. Kami berharap kita dapat memperkuat kerja sama yang menghasilkan keuntungan lebih bagi kedua negara,” tutur Spudnik.
Sementara itu, Vice Minister for Agriculture and Nature-Ministry of Economic Affairs, Marjolijn Sonnema mengatakan pemerintah Belanda sangat tertarik untuk menggali informasi terkait penggunaan benih, budidaya, pengendalian hama penyakit yang dilakukan petani Indonesia selama ini.
Tak hanya itu, pemerintah Belanda pun tertarik dengan kemampuan petani dalam kegiatan pasca panen.
“Karena itu, agar pengembangan bawang merah yang berkelanjutan, kami berharap petani Indonesia, dapat melakukan pengendalian hama penyakit yang ramah lingkungan, tidak bergantung pada pestisida dan menghindari penggunaan pestisida diluar aturan yang seharusnya seperti mencampur,” ungkap Marjolijn.
Usai pertemuan, dilanjutkan dengan kunjungan lapang (Field Visit) sekaligus melakukan panen di Desa Pegandon, Kecamatan Gubug Sari, Kendal-Jawa Tengah.
Di kegiatan ini, Kementan mengajak Delegasi Belanda untuk melihat pengembangan atau pertanaman bawang merah.
Delegasi Belanda didampingi Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Kementan, Prihasto. (adv/jpnn)