Belantara Padukan Heavy Metal dengan Rock Progresif
jpnn.com, JAKARTA - Scene musik cadas Indonesia tidak pernah kehabisan grup-grup potensial. Nama-nama baru terus berdatangan dengan karya-karya yang menjanjikan.
Terbaru, sambutlah kehadiran band heavy metal bernama Belantara. Meski baru aktif sejak 2014, band yang diisi Renaldi (gitar) Septian Maulana (vokal), dan Budi Supriono (drum) itu siap meramaikan industri musik tanah air.
Belantara mengusung musik heavy metal sebagai senjata. Meski demikian, personel berani melakukan eksperimen dengan memasukkan unsur rock progresif di sebagian karya. Seperti yang terjadi pada album debut berjudul Communion yang baru dirilis Juli 2018
Dalam album tersebut, Belantara memadu musik heavy metal dengan nuansa rock progresif. Riff-riff sludge metal yang berat dan juga sedikit black metal ikut menjadi eksperimen tersendiri.
"Kami ingin membebaskan diri dalam bermusik, dan juga melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah kami lakukan dengan band-band kami sebelumnya," kata Renaldi A Rimbara kepada JPNN.com, Minggu (15/7).
Belantara mendapat respons baik usai merilis demo pertama pada 2014 silam. Berangkat dari sana, sesi berkarya dilanjutkan dengan merekam lagu-lagu yang akhirnya rampung sebagai debut album Communion.
Dari segi lirik dalam Communion, Belantara berbicara tentang pandangan mereka soal ketidakseimbangan. Mulai dari ketidakseimbangan fungsi hubungan manusia dengan manusia, maupun alam dengan perspektif spiritual, serta juga bagaimana menjadi manusia.
"Pengerjaan album ini cukup lama dan juga berkolaborasi dengan beberapa musisi cadas lain seperti drummer Adhitya Perkasa (drummer SiksaKubur) pada lagu Nalam Rimba dan gitaris Biman dari Rajasinga pada tembang Latar Kendali," jelasnya.