Belasan Tahun, Tol Bocimi Tersandera Pembebasan Lahan
jpnn.com - SUKABUMI - Pembebasan tanah masih menjadi salah satu masalah utama yang menyebabkan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sampai saat ini belum juga direalisasikan. Padahal, proses pembebasan tanah yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan ke Sukabumi ini sudah berlangsung belasan tahun.
Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mengatakan, saat ini pembebasan tanah masih dikerjakan di sesi satu, antara Ciawi-Cigombong. Pembebasan tanah yang membentang sepanjang 15 kilometer itu pun belum rampung, baru tuntas sekitar 70 persen saja.
"Sekitar 16 tahun, kendala yang mengganjal salah satunya pembebasan tanah. Karena belum ada kesepakatan harga antara pemilik tanah dengan Tim Pembebasan Tanah (TPT) di Pemkab Bogor," ujar Yudi kepada Radar Sukabumi (Grup JPNN.com) usai menggelar reses di Hotel Berlian, Jalan Suryakencana, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, kemarin (7/12).
Pria yang bertugas di komisi yang membidangi infrastruktur, perhubungan dan perumahan rakyat itu meminta pemerintah pusat, turun tangan. Bantuan dana cadangan untuk pembebasan lahan harus disiapkan. Jika serius, dia meyakini, Tol Bocimi ingin segera terwujud.
"Makanya DPR RI akan mencoba berkoordinasi dengan kepala daerah, di daerah-daerah yang akan dilalui pembangunan Tol Bocimi agar pembebasan lahannya bisa segera dilakukan. Pembebasan lahan kan adanya di daerah," tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Selain pembebasan tanah, pembangunan Tol Bocimi juga terkendala masalah tarif. Pengusaha pemenang konsensi (PT MNC Tol, red) khawatir tidak akan mendapat keuntungan jika mengelola tol tersebut.
"Kami juga meminta agar persoalan ini tidak mengganggu rencana pembangunan. Komisi V DPR RI meminta agar permasalah tarif ini didiskusikan lagi oleh Badan Pengelola Jalan Tol," imbuhnya.
Yudi menilai pihaknya sudah berupaya maksimal untuk realisasi pembangunan jalan tol tersebut. Tahun depan, diharapkan pembangunan bisa segera dimulai meskipun pembebasan tanah belum selesai.