Belum Semua SMA/SMK di Jatim Gelar PTM, Ini Alasannya
jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur masih belum memutuskan rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara menyeluruh. Alasannya masih ada beberapa daerah yang masuk level 4 dalam PPKM.
Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi mengatakan berdasarkan Inmendagri Nomor 34 Tahun 2021, kabupaten/kota yang masuk level 1, 2, dan 3 dipersilakan melanjutkan PTM.
"Ada arahan dari Bapak Presiden apabila warga sekolah sudah divaksin boleh melakukan PTM secara terbatas," kata dia, Senin (23/8).
Dia menyebut sampai saat ini 80 persen guru dan tenaga kependidikan (tendik) sudah divaksin. Untuk siswa SMA/SMK masih fluktuatif jumlahnya seperti Banyuwangi yang baru 15 persen, Pacitan lima pesen, dan Kediri Raya tujuh persen.
"Apabila siswa minimal sudah divaksin dosis satu maka PTM di kabupaten/kota level 1,2, dan 3 bisa dilakukan. Dengan syarat wajib mendapatkan rekomendasi gugus tugas dan siswa mendapat izin orang tua," jelasnya.
Namun, sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan laporan mengenai SMA/SMK di Jatim yang menggelar PTM terbatas. Meski begitu, pihaknya menyarankan agar sekolah bisa segera menyiapkannya.
"Ponorogo dan Sumenep (melaksanakan PTM,red). Yang saya dengar di Kota Pasuruan yaitu SD dan SMP," ungkap Wahid.
Sementara itu, Kepala SMAN 16 Surabaya Roosdiantini mengaku belum mendapatkan sosialisasi ataupun instruksi mengenai PTM terbatas.
Sebab, wilayah Surabaya masih melaksanakan PPKM level 4 sehingga belum diperkenankan menggelar PTM.
"Kalau sudah level 3 dan sekolah yang sudah vaksinasi pelajarnya mungkin baru ada sosialisasi untuk menggelar PTM terbatas," ujar dia.
Roos mengatakan persiapan protokol kesehatan sudah mencapai 90 persen. Mulai pembentukan Satgas Covid-19, wastagel, bilik sterilisasi, disinfektan, penyediaan hand sanitizer, dan jalur satu arah masuk sekolah.
"Kami juga menyiapkan imbauan banner wajib masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan etika batuk yang terpasang di setiap sudut. Begitu juga imbauan membawa peralatan ibadah pribadi," pungkas Roos. (mcr12/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: