BEM PTS Seluruh Indonesia Desak Sidang Istimewa
jpnn.com - JOGJAKARTA - Inisiator/tuan rumah BEM PTS Seluruh Indonesia Zainudin Arsyad menyampaikan keprihatinannya terhadap penduduk tanah air. Sebab, penduduk Indonesia tak ubahnya menjadi budak di negeri sendiri.
Padahal, Indonesia sebenarnya sangat kaya. Indonesia merupakan penghasil LNG terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga produsen timah terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga memiliki terumbu karang terkaya di dunia (18 persen). Tak hanya itu, Indonesia menduduki posisi pertama dalam produk pertanian. Di antaranya ialah cengkih dan pala.
"Namun inilah ironi negeri kepulauan, Faktanya sebagian besar rakyat kita masih menjadi penonton dan menjadi budak di negerinya sendiri. Ironisnya, di negara yang gemah ripah loh jinawi ini, sebagian rakyat menjadi buruh di negara lain," kata Arsyad pada RMOL Jabar, Senin (9/11).
Menurut Arsyad, hal itu tak sesuai dengan amanat UUDD 1945 pasal 33 ayat 3. Dalam pasal itu disebutkan, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
"Saat ini sebagian besar tanah, air, dan kekayaan alam masih dikuasai cukong asing. Pemilik perkebunan terbesar, pemilik pertambangan terbesar, dan pemilik perusahaan air terbesar adalah cukong asing. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh dari penguasaan tanah, air, dan kekayaan alam tersebut bukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tetapi hanya untuk segelintir cukong, oknum pejabat, dan kroninya,” imbuh Arsyad.
Pemerintahan Jokowi-JK juga dianggap tak mampu menjalankan amanat. Itu terlihat dari ekonomi yang kian lesu. Pemutusan Hubungan Kerja pun semakin banyak.
“Kami datang dari penjuru negeri menyemai bakti untuk ibu pertiwi demi kedaulatan NKRI. Tiba di bumi Jogyakarta yang istimewa merumuskan langkah guna percepatan sidang istimewa. Akan bergerak menuju Jakarta untuk tarik mandat Jokowi JK," tambah Arsyad.