BEM se-Kaltim Tolak Blok Mahakam Dikelola Asing
jpnn.com - JAKARTA--Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kaltim menuntut agar Blok Mahakam yang kaya minyak dan gas bumi dapat dikelola oleh bangsa Indonesia. Mereka tidak rela bila kekayaan sumber daya alam bangsa Indonesia dikuasai pihak asing.
"Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di Kaltim harus oleh putra Indonesia, jangan diserahkan ke orang asing. Putra Indonesia banyak yang mampu kok," seru para mahasiswa yang berdiskusi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, Selasa (20/1).
Blok Mahakam yang ditemukan pada dekade 1960-an, hingga saat ini masih menjadi salah satu konsesi minyak dan gas bumi terbesar di tanah air, meski sekitar setengah dari cadangan migasnya sudah disedot.
Sejak 2007, 10 tahun sebelum kontraknya berakhir, Total E & P Indonesia, operator di blok ini telah mengajukan perpanjangan kontrak kepada pemerintah. Tetapi PT Pertamina juga berminat untuk mengelolanya.
Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said beberapa waktu lalu mengatakan, akan memutuskan kelanjutan pengelolaan Blok Mahakam pada Februari 2015. Dia memastikan Pertamina akan diberi konsesi setelah kontrak Total dan Inpex berakhir pada tahun 2017.
Dalam acara yang tidak masuk dalam agenda kunjungan kerjanya ke Kalimantan Timur itu, Menteri Yuddy memberikan motivasi kepada mahasiswa yang tergabung dalam BEM.
Yuddy Chrisnandi yang juga seorang dosen itu mengatakan, BEM adalah salah satu elemen bangsa, yang akan memegang tampuk pimpinan bangsa di masa mendatang. Mahasiswa seharusnya menimba ilmu dari pakar-pakar yang berpengalaman.
"Pada prinsipinya, saya setuju kekayaan alam SDA Indonesia sedapat mungkin dikelola oleh bangsa Indonesia sendiri," ucap Yuddy dalam siaran pers yang diterima JPNN, Selasa (20/1).