Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benar Ada Upaya Kudeta? Nih, Kenali Dahulu Prasyaratnya

Kamis, 17 November 2016 – 05:15 WIB
Benar Ada Upaya Kudeta? Nih, Kenali Dahulu Prasyaratnya - JPNN.COM
Pasukan Marinir bersiaga di depan Istana Negara pada saat pengamanan unjuk rasa besar-besaran 4 November 2016. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pasca-aksi demonstrasi besar-besaran di depan Istana Negara pada 4 November lalu justru muncul suara-suara untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo. Terlebih, sempat ada rumor tentang pergantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Tapi, benarkah ada tanda-tanda kudeta untuk menggulingkan presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu? Hal itulah yang dibedah dalam diskusi bertema Membaca Tanda Sejarah, Menjaga Indonesia Bhinneka di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/11).

Diskusi itu merupakan bagian dari deklarasi Front Pembela Indonesia (FPI) Bhinneka. Organisasi yang dipimpin Abi Rekso itu punya anggota dari berbagai unsur masyarakat yang berupaya menyuarakan penghormatan dan sikap toleran pada keragaman.

Direktur Imparsial Al A’raf yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi itu mengatakan, ada lima prasyarat kudeta. “Yang pertama adalah pertikaian tajam di antara elite politik yang menimbulkan deadlock,” katanya.

Sedangkan prasyarat kedua adalah masih kuatnya pandangan di tubuh militer bahwa ancaman bukan dari mancanegara, tapi justru dari datang dari dalam negeri. Ketiga adalah militer bertipe praetorian yang mengklaim sebagai penyelamat bangsa.

Prasyarat keempat adalah adanya dukungan luas dari masyarakat. Contohnya adalah kudeta di Thailand dan Mesir yang bisa terjadi karena didukung rakyat.

Sedangkan di Indonesia, katanya, rakyat justru tak menginginkan kudeta. “Di Indonesia sekarang masyarakat tidak ingin kegaduhan,” ulasnya.

Sedangkan prasyarat kelima adalah instabilitas politik akibat konflik dan kekerasan berkepanjangan. Contohnya adalah Rwanda di Afrika yang didera konflik bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

JAKARTA - Pasca-aksi demonstrasi besar-besaran di depan Istana Negara pada 4 November lalu justru muncul suara-suara untuk memakzulkan Presiden Joko

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close