Benarkah #2019GantiPresiden Sudah Redup?
jpnn.com, JAKARTA - Gaung gerakan #2019GantiPresiden mulai redup. Ingar bingar deklarasi yang berkumandang di beberapa daerah, kini nyaris tak terdengar lagi. Benarkah #2019GantiPresiden sudah pupus dimakan waktu?
Pengamat politik Adi Prayitno menilai, ada tiga penyebab gerakan #2019GantiPresiden terkesan redup. Pertama, penolakan terhadap gerakan itu mulai muncul dimana-mana.
Sejumlah massa bahkan siap berhadap-hadapan jika deklarasi #2019GantiPresiden digelar di sejumlah daerah. Akibatnya, efek yang diharapkan memengaruhi massa tak lagi memilih Joko Widodo di Pilpres 2019, tergerus dengan sendirinya.
"Kedua, kontra narasi yang melawan #2019GantiPresiden juga sudah bermunculan," ujar Adi kepada JPNN, Senin (10/9).
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini, bermunculannya kontra narasi #2019GantiPresiden sangat efektif. Masyarakat mulai merasakan unsur politik jauh lebih besar berada di balik gerakan tersebut, daripada unsur sosial.
Akibatnya, tujuan memengaruhi masyarakat lewat dunia maya untuk tak lagi memilih Joko Widodo di Pilpres 2019, juga menjadi redup.
"Ketiga, media sosial pendukung Jokowi yang selama ini banyak diam, mulai menggeliat kembali. Jadinya, perang tagar di dunia maya relatif berimbang," pungkas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.(gir/jpnn)