Benarkah Autisme Berhubungan dengan Konsumsi Air Galon? Simak Penjelasan Para Pakar
jpnn.com, JAKARTA - Mengonsumsi air galon berbahan polikarbonat atau galon guna ulang masih dinarasikan negatif, bahkan belakangan disebut bisa menyebabkan autisme.
Narasi negatif tersebut telah dibantah oleh pakar pendidikan dan pakar kesehatan. Menurut mereka, autisme tidak ada hubungannya dengan konsumsi air galon berbahan polikarbonat.
Namun, risiko terjadinya gangguan autisme dapat meningkat apabila terdapat faktor genetik dan lingkungan. Misalnya, asap rokok, infeksi, efek samping obat-obatan, serta gaya hidup tidak sehat selama hamil.
Pakar pendidikan autisme, Dr Imaculata Umiyati M.Si., mengatakan penyebab anak menjadi autis masih multifactor. Dia juga membantah berita yang menguatkan autisme dengan konsumsi air galon polikarbonat.
Menurutnya selama air minum dalam kemasan (AMDK) sudah mendapatkan izin berarti aman kalau tempat atau wadahnya aman dan minuman tidak mengandung gula maupun warna.
“Waktu itu kami bicara tentang wadah yang berasal dari plastik, bukan isinya yang ada di dalam wadah tersebut. Penyebab autisme masih multi faktor,” kata Umiyati dalam keterangannya, Sabtu (15/4)
Dokter spesialis anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak, dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH menegaskan bahwa tidak pernah ada anak menjadi autis karena mengonsumsi air galon guna ulang.
dr. Bernie menambahkan penyebab pastinya anak autis ini masih belum diketahui hingga kini. Yang baru diketahui adalah anak autis itu ada hubungannya dengan genetik tertentu, seperti adanya autism pada kelainan Fragile X syndrome.