Benarkah LRT Palembang Sepi Penumpang?
jpnn.com, PALEMBANG - Light rapid transit (LRT) sudah beroperasi hampir tujuh bulan di Kota Palembang. Tapi angkutan ini sepertinya belum jadi “gaya hidup” atau moda transportasi utama dan digemari.
Kebutuhan naik LRT rata-rata masih sebatas naik karena penumpang mau ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang atau “berwisata”. Tak heran jika kondisi stasiun dan LRT sering sepi.
Pantauan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) di Stasiun DJKA Jakabaring contohnya, Sabtu sore (9/2) terlihat tak banyak penumpang. Calon penumpang yang datang masih bisa dihitung jari, tidak sampai berdesak-desakan gunakan moda transportasi ini. Salah satu pengguna LRT Mila mengaku biasa naik dari Stasiun DJKA.
“Kebetulan LRT lewat tempat saya bekerja di Palembang Icon, jadi naik LRT. Sejak ada LRT, saya biasa naik angkutan ini untuk pergi bekerja. Kalau pulangnya sore kan sering macet di jalan, makanya lebih suka naik LRT,” imbuhnya.
Hanya saja, Mila mengeluhkan LRT yang suka delay di salah satu stasiun. "Sayangnya galak setop lamo nian di stasiun 16 Ilir. Ujinyo nunggu kereta yang dateng lewat dulu. Kalau kelewat lamo, aku turun naik ojek online," keluhnya.
BACA JUGA: Lebaran 2019 Tol Lampung-Palembang Sudah Bisa Dilewati?
Di Stasiun Polresta Jakabaring juga terlihat sepi. Sekitar pukul 14.00 WIB bahkan hampir tidak ada yang datang. Karyono, salah satu penumpang yang membawa keluarganya mengaku dirinya baru mau mencoba LRT.
"La lamo ado LRT ini, tapi baru sempet inilah ngajak keluargo naek," kata Yono. Tapi dia mengaku justru lebih senang naik LRT saat sepi seperti ini. "Lemak jugo Mas sepi. Idak bejubel, kan biso jalan-jalan (wisata, red) dengan santai," ungkapnya.