Benarkah Minuman Manis Picu Pertumbuhan Kanker?
jpnn.com - Bicara soal konsumsi minuman manis yang berlebih, mungkin risiko penyakit yang pertama kali terpikirkan oleh Anda adalah diabetes dan kerusakan gigi. Namun, dilansir Medical News Today, ternyata minuman manis juga berkaitan secara tidak langsung dengan pertumbuhan kanker.
Dikatakan tidak langsung karena butuh terjadi obesitas terlebih dulu, baru minuman manis bisa menumbuhkan sel kanker.
Obesitas itu paling sering disebabkan oleh tingginya asupan gula, dan asupan gula paling mudah didapatkan dari tidak terkontrolnya konsumsi minuman manis, seperti minuman bersoda. Mengonsumsi minuman manis biasanya dilakukan untuk meningkatkan mood sehari-hari.
Baru-baru ini, tim dokter spesialis dari Baylor College of Medicine di Houston dan Weill Cornell Medicine di New York, Amerika Serikat, bekerja sama dengan lembaga lain untuk mengidentifikasi hubungan yang jelas antara minuman manis dengan percepatan pertumbuhan tumor pada kanker kolorektal (kanker usus besar), demikian dilansir Medical News Today.
Kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering ditemui, khususnya pada orang berusia 50 tahun ke atas. Tak cuma itu, kanker tersebut menempati peringkat ketiga sebagai kanker yang paling sering ditemui, baik pada pria maupun wanita.
Efek minuman manis pada tikus percobaan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim dari Amerika tersebut, mereka mempelajari efek sirop jagung tinggi fruktosa pada tikus percobaan. Alasan mengapa mereka memilih sirop jagung tinggi fruktosa karena sirup tersebut merupakan pemanis yang paling sering digunakan produsen sebagai bahan dalam minuman ringan (minuman bersoda).
Tikus-tikus percobaan itu diberi minuman yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa. Dalam waktu sebulan, mereka mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Tapi, agar efek buruk dari pemanis itu benar-benar terlihat tanpa harus melewati proses obesitas dulu, percobaan tersebut mengganti proses pengujian dengan metode lain.